By : Dr. Marsigit, MA
Reviewed by : Siti Nurchoiriyah
Cara berpikir matematika mempunyai 3 (tiga) komponen sikap terhadap matematika, metode belajar matematika dan isi dari matematika. Dalam Kurikulum Berbasis Sekolah, di harapkan pembelajaran matematika di sekolah dasar dan
sekolah menengah mampu mendorong siswa untuk berpikir logis,analitis, sistematis, kritis, dan kreatif. Implementasi primer dan sekunder matematika kurikulum di ruang kelas perlu mengembangkan keterampilan dalam memecahkan masalah yang di hadapi. Dalam memecahkan masalah, siswa perlu kreatif dalam mengembangkan banyak cara dan alternatif untuk mengembangkan model matematika, dan untuk memperkirakan hasil yang akan di peroleh.
Pendekatan kontekstual dan realistis di gunakan guru untuk mendorong pemikiran matematika di sekolah dasar maupun sekolah menengah. Dengan pendekatan ini, ada harapan bahwa siswa mampu menguasai konsep dari matematika. Dalam Kurikulum menjelaskan tentang tujuan dari belajar mengajar matematika yaitu untuk memahami konsep matematika, untuk memecahkan masalah secara akurat dan efisien, untuk mengembangkan keterampilan berpikir matematis, untuk belajar pola dan karakteristik matematika, untuk mengembangkan keterampilan memecahkan masalah untuk mengkomunikasikan ide-ide matematika dengan menggunakan simbol, tabel, diagram.
Berpikir matematika yang terjadi dalam konteks proses belajar mengajar yang di sajikan dalam bentuk kelompok diskusi melalui aktivitas bermain yang dapat mendorong siswa untuk mengeksplorasi, bereksperimen, bertanya, dan berbicara harus mampu mengembangkan cara berpikir siswa. Dalam hai ini guru berupaya untuk memfasilitasi siswa agar bisa menemukan berbagai pola matematika dan dapat memecahkan masalah yang di hadapi. Di bawah ini merupakan beberapa aspek dalam berpikir matematika yaitu:
1. Berpikir matematika terkait dengan sikap
2. Berpikir Matematika Terkait dengan Metode Matematika,
3. Berpikir Matematika Terkait dengan Isi Matematika
Reviewed by : Siti Nurchoiriyah
Cara berpikir matematika mempunyai 3 (tiga) komponen sikap terhadap matematika, metode belajar matematika dan isi dari matematika. Dalam Kurikulum Berbasis Sekolah, di harapkan pembelajaran matematika di sekolah dasar dan
sekolah menengah mampu mendorong siswa untuk berpikir logis,analitis, sistematis, kritis, dan kreatif. Implementasi primer dan sekunder matematika kurikulum di ruang kelas perlu mengembangkan keterampilan dalam memecahkan masalah yang di hadapi. Dalam memecahkan masalah, siswa perlu kreatif dalam mengembangkan banyak cara dan alternatif untuk mengembangkan model matematika, dan untuk memperkirakan hasil yang akan di peroleh.
Pendekatan kontekstual dan realistis di gunakan guru untuk mendorong pemikiran matematika di sekolah dasar maupun sekolah menengah. Dengan pendekatan ini, ada harapan bahwa siswa mampu menguasai konsep dari matematika. Dalam Kurikulum menjelaskan tentang tujuan dari belajar mengajar matematika yaitu untuk memahami konsep matematika, untuk memecahkan masalah secara akurat dan efisien, untuk mengembangkan keterampilan berpikir matematis, untuk belajar pola dan karakteristik matematika, untuk mengembangkan keterampilan memecahkan masalah untuk mengkomunikasikan ide-ide matematika dengan menggunakan simbol, tabel, diagram.
Berpikir matematika yang terjadi dalam konteks proses belajar mengajar yang di sajikan dalam bentuk kelompok diskusi melalui aktivitas bermain yang dapat mendorong siswa untuk mengeksplorasi, bereksperimen, bertanya, dan berbicara harus mampu mengembangkan cara berpikir siswa. Dalam hai ini guru berupaya untuk memfasilitasi siswa agar bisa menemukan berbagai pola matematika dan dapat memecahkan masalah yang di hadapi. Di bawah ini merupakan beberapa aspek dalam berpikir matematika yaitu:
1. Berpikir matematika terkait dengan sikap
2. Berpikir Matematika Terkait dengan Metode Matematika,
3. Berpikir Matematika Terkait dengan Isi Matematika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar