Rabu, 11 Januari 2012

MATHEMATICAL THINKING ACROSS MULTILATERAL CULTURE

Matematika adalah “Queen of secience”. Cara berpikir secara matematis merupakan hal yang sangat penting bagi ilmu pengetahuan , teknologi , perkembangan dan pertumbuhan ekonomi dari keanggotaan organisasi ekonomi APEC, dan perkembangan pengajaran pendekatan dalam berpikir secara matematik melalui pelajaran belajar diantara Negara-negara APEC . Untuk mencapai tujuan , sejak tahun 2004 Konfrensi Internasional APEC dengan Inovasi Pengajaran Matematika melalui Pelajaran Belajar yang diadakan di Jepang dan Thailand .
Berpikir Matematis sebagai pokok persoalan pusat dalam inovasi belajar mengajar Matematika . Menurut Ono Y (2006) berpikir matematis adalah dasar untuk berpikir secara bervariasi dan siswa belajar matematika dapat mempelajari tentang logika dan cara berpikir secara rasional juga dapat diaplikasikan dalam bebragai bidang mislanya fisika statistic , dan ekonomi . Berikut ini adalah contoh pendidikan Matematika dari berbagai Negara yang berhubungan dengan aspek berpikir matematis .
Di Australia jika siswa menjadi pemikir matematika yang baik , kemudian membutuhkan berpikir matematis untuk menonjolkan bagian dari pendidikan mereka . Seperti yang diindikasikan oleh Stacey.K dari Australia , berpikir matematis tidak hanya penting untuk memcahkan masalah dan belajar matematika . Guru membutuhkan berpikir matematis untuk menganalisa rencana mata pelajaran untuk maksud khusus dan mengharapkan jawaban dari siswa . Untuk British , menurut David Tall (2006) berperan untuk pandangan jangka panjang berpikir secara matematis , membangun kemampuan genetic utuk belajar dan pengalaman belajar yang sukses selama hidup . Di Jepang , berpikir secara matematis didasarkan dari perilaku matematis, gambaran secara matematis , dan pentingnya tentang pemahaman . Di Indonesia , seperti yang terjadi di Malaysia , hanya muncul sebagai “jack” pendongkrak . Budaya ujian diorientasikan masih umum di sekolah Indonesia dan Malaysia , disamping itu usaha pemerintah untuk “mempermanusia” system penilaian masyarakat baru-baru ini . Dapat disimpulkan bahawa berpikir matematis memiliki beberapa cirri-ciri sebagai berikut :
1. Mereorganisasi melalui matematisasi dengan merefleksikan pikiran .
2. Keahlian dan pengunaan konsep matematika ideal untuk dunnia.
3. Pembelajaran bagaiamana belajar , mengembangkan , dan enggunkan matematika dalam pembelajaran dua tipe sebelumnya .
4. Berbagi ide , dan cara berpikir matematis yang penting untuk ilmu pengetahuan , teknologi , perkembangan dan pertumbuhan ekonomi .
5. Mengembangkan pendekatan mengajar dengan berpikir matematis melalui pelajaran belajar.
6. Mengembangkan jaringan untuk berbagi ide dalam menunjukkan berpikir matematis dalam nasional, regional . dan tingkat internasional .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar