Hati
Adalah Pengendali Pikiran
Beruntunglah,
Tuhan memberikan kita sebuah ‘memory-card’ canggih yang mampu menampung
kenangan-kenangan masa silam. Sering saya mencoba membuka ‘file-file’ lama
untuk sekedar bernostalgia atau untuk sinau tentang sesuatu hal. Sesuatu yang
terjadi dalam hidup kita sebagian besar dipengaruhi apa yang dominan menguasai hati
dan pikiran kita. Ketika hati dan pikiran didominasi sesuatu keinginan, kita
akan semakin fokus pada hal tersebut. Hal ini melahirkan energi dan motivasi
yang kuat mengarahkan kita menjadi apa yang kita pikirkan. Menurut
psikoanalisanya Sigmund Freud, dorongan atau energi dari arah dalam diri ini
tercipta karena adanya "unconcius mind" atau pikiran bawah sadar.
Kekuatan pikiran bawah sadar inilah yang mendorong "inner power"
untuk mewujudkan apa yang kita pikirkan.
Banyak
orang kurang menyadari kemampuannya memahami bagaimana proses berpikir dan
mengendalikan hati dan pikirannya. Akibatnya mereka menjadi budak atau hamba
dari hati dan pikirannya. Bukannya memimpin hati dan pikirannya, malahan seumur
hidupnya dikendalikan oleh hati dan pikirannya sendiri. Maka kalau ingin
menjadi pemenang, mulailah mengubah keyakinan keberhasilan, kesuksesan,
disebabkan faktor dari dalam diri kita. Yang menciptakan itu semua adalah hati
dan pikiran kita. Berbagai faktor luar lainnya tidaklah mencerminkan diri
pribadi kita. Hati dan pikiran yang ada dalam diri itulah yang
mengidentifikasikan diri kita. Itulah mengapa menyalahkan faktor luar diri
adalah sikap kurang bijaksana.
Mengendalikan
hati dan pikiran kita sendiri, artinya kita dapat mengarahkan hati dan pikiran
pada hal-hal positif dan indah tentang kesuksesan, sehingga itulah yang akan
kita dapatkan. Semakin kuat keyakinan sukses mendominasi pikiran, akan dapat
mengubah sikap kita. Sikap yang berubah dapat mengubah perilaku hidup kita.
Perilaku hidup berubah, akan mendorong perubahan kinerja kita. Kinerja yang
berubah pada akhirnya dapat merubah hidup kita benar-benar menjadi seorang
pemenang. Intinya, semakin keras keyakinan sukses, semakin keras usaha kita
mewujudkannya dan semakin sulit untuk menyerah. Kedisiplinan inilah yang
mendorong keberhasilan seseorang menjadi seorang pemenang.
Banyak orang
sangat meyakini bahwa kekuatan pikiran positif dapat membawa manusia meraih
kesuksesan dalam mencapai tujuannya. Memang, tidak diragukan lagi, kalau
kekuatan pikiran positif ini dan membawa manusia pada kesuksesan dalam meraih
tujuannya. Mereka yang dapat mengarahkan pikirannya selalu kearah positif, maka
diyakini bahwa hasilnya adalah sesuatu kehidupan yang positif juga.
Meskipun
demikian, kita sebagai manusia yang memiliki keyakikan keimanan kepada Allah,
sebaiknya menyadari bahwa bukan hanya mengandalkan kekuatan otak semata, bukan
hanya mengandalkan akal dan kekuatan pikiran semata. Karena sesungguhnya ada
kekuatan lain yang lebih dahsyat dari kekuatan otak, akal dan pikiran. Kekuatan
ini bukan hanya mengantarkan manusia meraih sukses namun juga mampu
mengantarkan manusia pada kemuliaan hidup. Yakni kekuatan hati atau kekuatan
hati yang positif, kekuatan hati yang jernih. Kekuatan hati ini memiliki
kedahsyatan yang melebihi kekuatan pikiran manusia. Karena hati adalah rajanya,
hatilah yang mengatur dan memerintahkan otak, pikiran dan panca indra manusia.
Tuhan
melalui berbagai ajaran yang dibawa oleh para Nabi, maupun melalui kitab
suci-NYA telah mengajarkan kepada manusia untuk senantiasa mendengarkan suara
hati nuraninya. Mengajarkan manusia untuk dapat memelihara kejernihan hatinya,
sehingga sifat-sifat mulia yang tertanam dalam hati dapat memancar ke
permukaan. Karena di dalam hati manusia sudah tertanam “ built in”
percikan sifat-sifat “Illahiah” dari Allah Tuhan Sang Pencipta
Kehidupan. Diantara sifat-sifat mulia Allah yang tertanam dalam hati manusia
adalah sifat kepedulian, kesabaran, kebersamaan, cinta dan kasih sayang,
bersyukur, ikhlas, damai, kebijaksanaan, semangat, dan lain sebagainya. Karena
itu sesungguhnya kekuatan hati ini sangat “powerfull” untuk meraih
kesuksesan dan kemuliaan dalam segala bidang kehidupan.
Di dalam hati
tempatnya pusat ketenangan, kedamaian, kesehatan, dan kebahagiaan sejati yang
hakiki. Bahkan hati merupakan cerminan dari diri dan hidup manusia secara
keseluruhan. Di dalam hati terdapat sumber kesehatan fisik, kekuatan mental,
kecerdasan emosional, serta penuntun bagi manusia dalam meraih kemajuan
spiritualnya. Hati menjadi tempat di mana sifat-sifat mulia dari Allah swt Sang
Pencipta Kehidupan bersemayam. Hati adalah tempat dimana semua yang hal yang
terindah, hal yang terbaik, termurni, dan tersuci berada di dalamnya.
Dengan
demikian, kekuatan hati ini sangat “powerfull” dan sangat dahsyat dalam
membawa manusia meraih sukses dan kemuliaan dalam segala bidang kehidupan. Hati
yang jernih akan melahirkan pikiran-pikiran yang jernih dan pada akhirnya melahirkan
tindakan-tindakan mulia berdasarkan suara hati nurani. Kejernihan hati dapat
menjadikan manusia menjadi mampu betindak bijaksana, memiliki semangat positif,
cerdas dan berbagai sifat-sifat mulia lainnya. Dengan hati yang jernih, kita
dapat berpikir jernih dan menjalani kehidupan dengan lebih produktif, lebih
semangat, lebih efisien dan lebih efektif untuk meraih tujuan.
Hati adalah
kunci hubungan manusia dengan Tuhannya. Karena Hati adalah tempat bersemayamnya
Iman, dengannya kita bisa berkomunikasi dengan sang Khaliq. Hati juga menjadi
kunci hubungan dengan sesama manusia. Hubungan yang dilandasi kejernihan hati
dapat menjadikan hubungan yang lebih sehat, baik dan konstruktif dengan
siapapun. Karena hubungan yang dilandasi kejernihan hati akan mengedepankan
kasih sayang, kejujuran, kebersamaan dan saling menghormati. Hubungan dengan
manusia akan terasa menyenangkan, menghadirkan kedamaian dan kebahagiaan.
Dengan demikian akan semakin banyak orang lain yang akan memberikan dukungan
bagi kesuksesan kita.
Dalam meraih
kesuksesan sebaiknya jangan hanya mengandalkan kekuatan otak semata. Karena
otak atau pikiran merupakan sesuatu yang terbatas dan bersifat sementara.
Berusahalah menggunakan kekuatan hati nurani, menggunakan kekuatan kejernihan
hati dengan seimbang. Gunakanlah kekuatan hati yang positif, karena dialah
sesungguhnya diri sejati Anda. Hatilah tempat sifat mulia Allah swt Sang
Pencipta bersemayam di dalam diri kita. Dengan senantiasa menggunakan kekuatan
hati, mendengarkan suara hati, akan membawa manusia menjalani kehidupan dengan
penuh kedamaian dan kebahagiaan. Kalau seseorang dapat merasakan kedamaian hati
dan kebahagiaan hati, maka akan memiliki hidup yang penuh dengan Sukses dan
kemuliaan.
Namun,
berbagai godaan kehidupan modern seringkali dapat mengotori kejernihan hati.
Sikap egoisme, mementingkan hawa nafsu, mengikuti ambisi meraih kekuasaan
dengan menghalalkan segala cara dan berbagai emosi-emosi negatif seperti
amarah, dendam, benci dan iri hati dapat menjadikan kejernihan hati terbelenggu,
Hati yang terbelenggu cahaya kejernihannya tidak dapat memancar ke permukaan.
Inilah yang dapat melemahkan kehidupan spiritual umat manusia. Kalau dibiarkan,
dapat menjadikan kita semakin sulit mendengarkan bisikan hati dan lebih
mempercayai atau mengandalkan kemampuan otak serta produk-produk pikiran atau
akal semata. Inilah yang akan melahirkan ketidak seimbangan antara kemampuan
nalar dengan hati nurani, sehingga melahirkan berbagai masalah dalam kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar