Ruang-Waktu
mempengaruhi cara benda bergerak dan forsanya, sebaliknya ruang-waktu juga
dipengaruhi oleh cara benda itu bergerak dan forsanya bekerja. Dengan demikian,
ruang – waktu tidak hanya dipengaruhi juga mempengaruhi semua kejadian dalam
alam semesta ini, artinya ruang-waktu sangat dinamis atau berubah. Perubahan
itu disebut memuai atau mengembang. Berawal dari suatu waktu yang tak terhingga
dimasa lalu dan akan berakhir pada suatu waktu yang tak terhingga di masa depan.
Lintasan
planet-planet yang lonjong pernah dinyatakan oleh seorang ilmuwan muslim pada
abad ke -10 Al-Biruni menyatakan benda-benda angkasa beredar dalam garis
lonjong atau elips, Al-Biruni memperkenalkan pengukuran geodetic,menentukan
koordinat sejumlah tempat dengan teliti dan cermat dan menetapkan arah kiblat
dengan bantuan astronomi dan matematika. Selain itu ia juga menentukan jarak
keliling bumi bersama sejumlah ilmuwan lainnya. Para ilmuwan barat menganggap
Al-Biruni sebagai salah satu tokoh yang mempunyai pengaruh besar bagi bangsa
barat dan ilmu pengetahuan modern.
Newton membuat teleskop yang mengamati gerak tata surya dan bintang bintang. Ia mengatakan bulan mengitari bumi dalam garis edar ellips,begitu pula planet-planet mengelilingi matahari dengan garis edar ellips. Johanes Kepler (1571-1630) di praha menyusun tiga hukum pokok tentang peredaran planet-planet yang disebut dengan hukum kepler. Hukum pertama mengatakan garis edar planet-planet bentuknya ellips. Hukum kedua mengatakan orbit planet lebih cepat ketika dekat dengan matahari dan melambat ketika jauh dari matahari,sedangkan hukum ketiga mengatakan pangkat dua periode planet sebanding dengan pangkat tiga jarak planet dengan matahari.
Newton membuat teleskop yang mengamati gerak tata surya dan bintang bintang. Ia mengatakan bulan mengitari bumi dalam garis edar ellips,begitu pula planet-planet mengelilingi matahari dengan garis edar ellips. Johanes Kepler (1571-1630) di praha menyusun tiga hukum pokok tentang peredaran planet-planet yang disebut dengan hukum kepler. Hukum pertama mengatakan garis edar planet-planet bentuknya ellips. Hukum kedua mengatakan orbit planet lebih cepat ketika dekat dengan matahari dan melambat ketika jauh dari matahari,sedangkan hukum ketiga mengatakan pangkat dua periode planet sebanding dengan pangkat tiga jarak planet dengan matahari.
Dalam
pandangan Newton di alam semesta hanya ada materi, ruang dan waktu. Materi
tersusun atas atom-atom yang terikat untuk selamanya sedangkan ruang dan waktu
absolute,tidak mengalami perubahan keuali yang kecil-kecil saja yang tak
berarti alias statis. Ruang dan waktu akan selalu ada untuk selama-lamanya walau
seluruh materi yang ada di alam semesta ini musnah. Ruang dan waktu yang tidak
terbatas. yang berimplikasi terhadap pandangan dunia abadi yang jelas-jelas
bertolak belakang dengan keyakinan muslim. Pandangan dunia abadi (ruang-waktu
absolute) inilah yang memicu deisme,kepensiunan Tuhan dari penyelenggaraan alam
semesta ciptaanNya sendiri.
Teori relativitas umum yang dicanangkan tahun 1915 oleh Einstain menyatakan bumi dan planet lainnya bergerak mengikuti suatu lintasan lurus yang membelok dalam ruang lengkung yaitu geodesic. Einstain membahas teori Newton tentang materi yang memiliki 2 sifat dasar. Pertama,innersia atau kedalam sehingga benda selalu melawan perubahan arah gerakan. Kedua, gravitasi yang membuat benda seperti bumi dan planet-planet lainnya mengubah kecepatan dan melengkungkan lintasannya karena kehadiran benda lain di alam semesta. Kehadiran materi dalam ruang selalu menimbulkan lengkungan medan gravitasi innersia.itulah sebabnya benda-benda langit itu bulat dan lintasannya mengikuti garis lengkung atau ellips, misalnya, cahaya bintang sebenarnya lurus namun terbelokkan ketika melintasi gravitasi matahari. jadi,keberadaan matahari melengkungkan ruang di sekitarnya.
Teori relativitas umum yang dicanangkan tahun 1915 oleh Einstain menyatakan bumi dan planet lainnya bergerak mengikuti suatu lintasan lurus yang membelok dalam ruang lengkung yaitu geodesic. Einstain membahas teori Newton tentang materi yang memiliki 2 sifat dasar. Pertama,innersia atau kedalam sehingga benda selalu melawan perubahan arah gerakan. Kedua, gravitasi yang membuat benda seperti bumi dan planet-planet lainnya mengubah kecepatan dan melengkungkan lintasannya karena kehadiran benda lain di alam semesta. Kehadiran materi dalam ruang selalu menimbulkan lengkungan medan gravitasi innersia.itulah sebabnya benda-benda langit itu bulat dan lintasannya mengikuti garis lengkung atau ellips, misalnya, cahaya bintang sebenarnya lurus namun terbelokkan ketika melintasi gravitasi matahari. jadi,keberadaan matahari melengkungkan ruang di sekitarnya.
Perumuskan
teori relativitas umum dan solusinya telah membawa kepercayaan dan mendukung
teori Newtonian yang begitu percayanya bahwa alam semesta adalah statis, hingga
ia perlu menambahkan ‘konstanta kosmologi’ dalam persamaannya agar alam semesta
statis. Tetapi ketika Einstein mendengar penemuan Hubble bahwa alam semesta
mengembang, ia mengatakan bahwa itu adalah “the biggest blunder” dalam hidupnya
(walaupun demikian konstanta kosmologi ini kemudian penting juga dalam memahami
awal alam semesta).
Sebenarnya
teori relativitas umum sempat memberikan harapan untuk melawan gagasan ruang
dan waktu absolute Newton. Teori ini menyatakan bahwa geometri ruang dan waktu
menentukan dinamika materi dan sebaliknya geometri ditentukan oleh materi,
artinya ruang dan waktu tidak absolute, tidak tetap bervariasi dan berubah,
ruang-waktu adalah dinamis, dan bergantung pada distribusi materi dan energi.
ruang-waktu adalah relasional, bukan absolut. jika semua materi dihilangkan,
tidak ada yang tersisa – tidak ada ruang-waktu jika tidak ada materi,tidak ada
waktu jika tidak ada materi. Ruang-waktu tidaklah eksis dengan sendirinya, tapi
ruang-waktu adalah network dari hubungan dan perubahan. Namun Einstein
melakukan kesalahan besar dengan mempertahankan teori keadaan tetap. Sebenarya
perhitungan yang dia lakukan menunjukkan bahwa alam semesta ini tidak statis.namun
dia menambahkan apa yang disebut konstanta kosmologi dalam persamaannya demi
mempertahankan teori keadaan tetap. Namun pada akhirnya dia sadar dan mengakui
bahwa itu adalah kesalahan terbesar dalam hidupnya.
Fisikawan
rusia Alexandra Friedman pada tahun 1922 dalam perhitungannya menghasilkan
sebuah temuan mengejutkan, dia menyimpulkan bahwa alam semesta tidaklah statis,
artinya sebuah impuls kecil sudah mampu untuk membuat alam semesta ini mengerut
ataupun mengembang. Berdasarkan hasil penghitungan Friedman, George Lemaitre
seorang ahli astronomi belgia menyangkal apa yang dikatakan Immanuel Kant yang
menyatakan alam semesta ini statis. Lemaitre, menyatakan bahwa alam semesta
mempunyai permulaan dan bahwa ia mengembang sebagai akibat dari sesuatu yang
telah memicunya. Dia juga menyatakan bahwa tingkat radiasi (rate of radiation)
dapat digunakan sebagai ukuran akibat (aftermath) dari sesuatu itu.
“Dan langit itu Kami
bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesung-guhnya Kami benar-benar
meluaskannya.” (QS. Adz-Dzaariyat, 51: 47)